• Status Order
  • Tlp: 0812 1626 6092
  • SMS/WA: 0813 2657 4744
  • BBM : 2BB8DFEB
  • kiss_jogja@yahoo.com
Terpopuler:

Ragam Batik Yogyakarta Beserta Maknanya Part 2

09 November 2016 - Kategori Blog

Ragam Batik Yogyakarta Beserta Maknanya Part 2

Ragam Batik Yogyakarta Beserta Maknanya Part 2 – Halo, artikel ini berisi lanjutan dari artikel Ragam Batik Yogyakarta Beserta Maknanya Part 1, kalau kamu belum baca yang sebelumnya boleh banget lho dibaca dulu sebelum melanjutkan artikel yang ini untuk menambah wawasan tentang per-batik-an atau kalau mau langsung baca artikel ini juga silahkan. 🙂
Motif batik Yogyakarta selanjutnya yang akan kita bahas disini antara lain batik motif nitik, batik motif truntum dan batik motif lereng.
Oke, langsung saja ya ini lanjutan ragam motif batik Yogyakarta:

4. Batik Motif Nitik

Batik Motif Nitik Randu Seling

Batik Motif Nitik Randu Seling

Batik Motif Nitik Kembang Jeruk

Batik Motif Nitik Kembang Jeruk

Batik Yogyakarta Motif Nitik sebenarnya berasal dari pengaruh luar negeri yang berkembang di pantai utara laut Jawa, sampai akhirnya berkembang pula di pedalaman menjadi suatu motif yang sangat indah. Pada saat pedagang dari Gujarat datang di pantai utara pulau Jawa, dalam dagangannya terdapat kain tenun dan bahan sutera khas Gujarat. Motif dan kain tersebut berbentuk geometris dan sangat indah, dibuat dengan teknik dobel ikat yang disebut “Patola” yang dikenal di Jawa sebagai kain “cinde“. Warna yang digunakan adalah merah dan biru tua. Selain terdiri dari bujur sangkar dan persegi panjang, Nitik dari Yogyakarta juga diperindah dengan hadirnya isen-isen batik lain seperti, cecek (cecek 7, cecek 3), bahkan ada juga yang diberi ornamen batik dengan memasukkan Klowong maupun Tembokan, sehingga penampilannya baik bentuk dan warnanya lain dari motif Jlamprang Pekalongan.

Batik Yogyakarta motif nitik menggunakan warna biru tua, soga (coklat) dan putih. Seperti motif batik yang berasal dari Kraton lainnya, motif Nitik kreasi Kraton juga berkembang keluar tembok Kraton. Lingkungan Kraton Yogyakarta yang terkenal dengan motif Nitik yang indah adalah Ndalem Brongtodiningrat. Pada tahun 1940, Brongtodiningrat pernah membuat dokumen diatas mori berupa batik kelengan dan lima puluh enam motif Nitik. Sejak kira-kira tahun 1950 sampai saat ini, pembatikan yang membuat batik Nitik adalah Desa Wonokromo dekat Kotagede.

Seperti halnya motif batik yang lain, batik Yogyakarta motif nitik juga mempunyai arti filosofis, misalnya nitik cakar yang sering digunakan pada upacara adat perkawinan. Diberi nama demikian karena pada bagian motifnya terdapat ornamen yang berbentuk seperti cakar. Cakar yang di maksud adalah cakar ayam atau kaki bagian bawah. Cakar ini oleh ayam digunakan untuk mengais tanah mencari makanan atau sesuatu untuk dimakan. Motif nitik cakar dikenakan pada upacara adat perkawinan dimaksudkan agar pasangan yang menikah dapat mencari nafkah dengan halal sepandai ayam mencari makan dengan cakarnya. Nitik cakar dapat berdiri sendiri sebagai motif dan satu kain atau sebagai bagian dan motif kain tertentu, seperti motif Wirasat atau Sidodrajat, yang juga sering digunakan dalam upacara adat perkawinan.

 

5. Batik Motif Truntum

Batik Motif Truntum

Batik Motif Truntum

Batik Yogyakarta Motif Truntum diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana (Permaisuri Sunan Paku Buwana III) bermakna cinta yang tumbuh kembali. Beliau menciptakan motif ini sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi dan semakin lama terasa semakin subur berkembang (tumaruntum). Karena maknanya inilah motif truntum ini biasa dipakai oleh orang tua pengantin pada hari pernikahan. Harapannya yaitu agar cinta kasih para mempelai semakin tumaruntum. Kadang dimaknai juga bahwa orang tua berkewajiban untuk “menuntun” kedua mempelai untuk memasuki kehidupan baru.

6. Batik Motif Lereng

Batik Motif Lereng

Batik Motif Lereng

Batik Motif Lereng Udang Liris

Batik Motif Lereng Udang Liris

Batik Yogyakarta Motif Lereng ini merupakan salat satu pola lama yang disediakan untuk keluarga kerajaan, motifnya berupa pola baris diagonal di antara motif parang. Selain itu, banyak pola yang hanya berupa deretan garis diagonal sempit dipenuhi dengan seluruh lereng dari pola kecil. Batik Yogyakarta motif lereng memiliki makna harapan untuk kemakmuran, kesuburan, tekad dan keberanian untuk melaksanakan apa yang penting bagi bangsa dan rakyat. Salah satu motif lereng yang sering ditemui adalah udang liris (hujan ringan).

Nah, cukup ini dulu ya motif yang kita pelajari di artikel ini gak perlu buru-buru, tapi kalau kamu mau langsung ingin mengetahui ragam dan makna motif batik Yogyakarta lainnya bisa langsung ke Ragam Batik Yogyakarta Beserta Maknanya Part 3. 🙂

 

sumber: http://batik-tulis.com/blog/batik-yogyakarta

, , , , , , , , ,